Wednesday, January 27, 2021

MAAT thEQblue V3

 

It's been a long journey in searching for that perfect EQ for mixing and mastering. Resulting a folder full of great and musical EQ, but there's still something lacking in term of perfection. The journey ends when I meet the lastest release from MAAT, theEQblue V3.

Even the earlier version sounding the most awesome already. Which is natural, since the product was born as a descendant of two greatest Mastering plugins: theEQorange and theEQred. Both are LinearPhase Parametric Equalizer (PEQ) which are dedicated for High-End Mastering and require more CPU. What if such quality of equalization is available for mixing? ThEQblue was born as a MinimumPhase PEQ, which is far less demanding, but with the similar High-End musical quality. That I can comfortably mix just using it as the only EQ for many years to come. It goes from surgical transparent to musical analog, which is perfect for what I'm looking for mixing and mastering.

Because it's like owning several different EQs with a great user interface! There are 12 Architectures available, from reversed engineering several legendary analog EQ circuitry, along with more modern to the more experimental type. Look for the video for a better view about it.


And if that's still not enough, the new released Version 3 brings FiDef digital audio process. A proprietary psychoacoustic process, developed in cooperation with neuroscientist and DSP experts, that activates a receptive listener's subconscious. It makes digital audio content more compelling and brings audiences closer to the emotion of the music.

But words in not enough to describe how amazing this new version is. Learn more detail about it on the Official website: Maat Digital
Available as VST2, VST3, AU and AAX
theEQblue12: $389
theEQblue6: $239
Upgrade thEQblue6 to theEQblue12: $189

Monday, October 12, 2020

Kush Audio Silika dan Omega TWK

Plugin pengganti hardware? Terlalu banyak claim seperti itu. Tapi tidak untuk yang berikut ini. Karena sebagai produsen produk Hi-End kaliber kelas dunia, Greg yang merupakan pendiri dari Kush Audio, memang benar-benar menggunakan kedua plugin ini sebagai pengganti beberapa hardwarenya. Dimana ia juga sangat puas dengan ITB mixing menggunakan produknya sendiri. Hal ini tentu sangat tidak mudah, mengingat background beliau sebagai designer hardware!

Namun Silika memang merupakan kompresor handal yang memiliki kualitas audio layaknya sebuah Hi-End kompresor. Tantangan terutama khususnya ada pada input drive yang sering kali tidak bisa disimulasi secara sempurna, serta terasa digital pada tahapan tertentu. Berbeda dengan Silika, pada setting ekstrim justru menampilkan performa yang sempurna layaknya menggunakan vintage hardware kompesor yang dapat mencapai clip secara elegant. Saat inputnya didrive, segalanya menyatu dengan mudah dan sangat musikal. Khususnya frequency tinggi menyebar secara merata pada background, tanpa berkesan terlalu modern, bright atau metalic. Meski terlalu didrive pun, suara yang dihasilkan tidak menyakitkan kuping dan mengingatkan pada beberapa rekaman klasik.

Hal lain yang membuat suaranya dahsyat adalah komplex harmonic distortion generator yang luar biasa. Membuat sumber suara memiliki distorsi yang renyah tanpa terdengar over processing. Kontrolnya sendiri boleh dibilang simple, seperti kebanyakan kompresor lainnya. Seluruh distorsinya dikontrol oleh input knob yang bisa diswitch dan blend sesuai kebutuhan. Kemudian signal yang dihasilkan dilanjutkan pada kompresor/limiter dengan 4 opsi, standard attack/release/threshold/mix, juga opsi sidechain untuk filtering. Meskipun sederhana, namun semuanya itu memungkinkan penyesuasian karakter kompresor yang dramatis.

Intinya ini adalah kompresor terbaik dengan technology terbaru dari Kush dan merupakan breakthrough menembus batasan antara analog dan digital, dengan kualitas vintage hardware nan musikal.



Omega TWK merupakan vintage clipper yang merupakan processor untuk saturasi suara analog, yang sangat cocok untuk mendampingi Silika. Plugin ini diadaptasi dari hardware legendaris Kush Audio: Tweaker Kompressor. Serta merupakan yang terbaru dari seri plugin Omega. Sebagian pengguna setia Kush mengatakan bahwa ini adalah Kakak terbesar dari produk sebelumnya.

Jangan terkecoh oleh harganya, suara yang dihasilkan oleh produk ini tidak ternilai harganya. Khususnya Greg sendiri menggunakannya sebagai pengganti plugin legendaris Inflator dan itu tidak main2! Tidak mudah untuk bisa menggantikan sebuah plugin yang sudah terbukti oleh waktu sebagai andalan banyak engineer dan didesain oleh seorang Guru di bidang DSP kelas kaliber.

Keunikan suara Omega TWK berasal dari modelling cara Tweaker melakukan overdrive sepasang "supermatched transistor" yang dialiri pada rantaian panjang op-amps tahun 70an yang memiliki karakter suara dirty nan musikal. Suara yang dihasilkan untuk kualitas modern boleh dibilang sangat deep sounding, serta sulit untuk didapatkan melalui plugin lainnya. Bagi penggemar Decapitator, boleh dibilang ini layaknya product next gen dari plugin tersebut.

Efek yang dihasilkan melalui proses kliping yang gentle, secara series menghasilkan tone yang smooth, tebal dan cenderung tersaturasi secara dark. Ini adalah plugin yang memiliki karakter seperti inspirasi hardwarenya dan dapat menghasilkan suara dari cantik dan melancolis, menjadi suara yang gahar dan agressive, serta seluruh varian di antaranya hanya dengan kontrol yang sangat minimalis.

Sangat cocok untuk menambahkan karakter vintage dan gritty pada drum, synth arpegiator yang tajam dan khususnya pada bass synthesizer. Pada video di atas Greg menggunakan Behringer Model D dan perhatikan betapa plugin ini memberikan dimensi baru pada suara Moog. 

Sebagai tambahan, para pengguna setia Kush menyatakan bahwa musik video yang menampilkan produk Kush, merupakan yang terbaik. So, jangan lupa untuk didengarkan baik2 kedua video di atas dengan speaker atau headphone yang berkualitas, serta rasakan kedalaman serta musikalitas suaranya. Jangan kaget kalau produk yang ditampilkan hanya plugin, bukan hardware yang harganya puluhan kali lebih mahal. Happy Listening!


Link Produk:
Silika: https://thehouseofkush.com/products/silika
Omega TWK: https://thehouseofkush.com/products/omega-twk

Friday, October 13, 2017

Xpand!2



Dulu Xpand! exclusive cuma buat Pro Tools yg merupakan DAW teratas dan paling mahal. Dibuat oleh team legendaris WIZOO Sound Design di Bremen, Germany pd saat sedang jaya2nya. Karena waktu itu belum ada VST yang seperti Workstation kyk Korg, Roland, Yamaha. Waktu rilis ini sangat breakthrough karena selain pake sample juga pake Synthesis lainnya seperti FM, Analog, Wavetable. Yang kalo dibikin versi hardware malah bakal mahal banget.

Lebih jauh sedikit, suara synth ini cenderung ke Yamaha, karena Wizoo dekat dengan Yamaha dan waktu itu sempet develop Hypersonic 1 & 2, sebelum berubah namanya jadi Halion Sonic. Nah, banyak yang pada kecewa kenapa Halion Sonic versi pertama (skr udah keren) ga sebagus Hypersonic, orang2 berharap bisa rilis Hypersonic 3. Pro Tools melihat kesempatan ini dan bersama Wizoo rilis Xpand! sebagai instrument exclusivenya dan ternyata hingga hari ini suaranya masih termasuk mantap buat penggemar ROMPLER (synth dengan sample permanen) classic. Meskipun product lama, tapi masih relevant buat musik jaman sekarang dan cocok buat pondasi belajar karena lengkap seperti workstation pada umumnya. Buat hobby, ini udah lebih dari cukup buat bikin album pake PC yg medium, apalg buat musik chiptune..it's perfect!

Saat ini gratis via don'tcrack: Free Xpand!2

Link Product: Xpand!2

Wednesday, March 15, 2017

ELI Audio Sabia V4

Salut sama product buatan lokal ELI Audio Sabia V4, yang berawal dari Komunitas Earbud Lover Indonesia. Harga cuma Rp. 135.000,- tapi kualitasnya mantap, seperti yang harganya bbrp kali lipat.
Udah lama penasaran sejak V1 yang legendaris, akhirnya kesampean juga nyobain. Selama ini emang demen pake earbud buat daily listening, soalnya pake headphone kalo kelamaan ngelekep juga, dan pake in-ear ga pernah cocok karena ga enak rasanya di kuping. Buat harganya hampir ga percaya akan kualitas yang di dapat, sound stage yang luas, bass yg deep dan impact yang mantap, cepat serta ga mbleber, vokal yang pas pada tempatnya, dan high yang open. Kualitas secara keseluruhan fun dan nyaman, cenderung warm mirip2 suara tabung gitu. Yg jelas kalo mau ngerasain main synth/drum machine, rasanya kyk MPC-60 atau Emulator, cocok pake headphone ini. Suara VST jg makin mirip hardware yang tebal dan analogish banget.
G sempet denger pake Smart Phone, meskipun cukup enak tapi highnya agak sedikit nusuk. Tapi pas di drive pake NATIVE INSTRUMENTS Traktor Audio mkII suaranya ga nusuk, malah highnya cenderung mirip karakter tweeter ribbon. Tapi biar high lebih terkontrol dan bass makin bulat, digunakan foam dbe Acoustics yg lebih tebal dibanding foam biasa, juga untuk alasan hygienis. Sound yang dihasilkan jadi lebih mantap dan powerful, khususnya untuk drum dan synthesizer. Setelah burn-in beberapa puluh jam suara makin nyaman dan smooth. Buat yang pertama kali pake, jangan langsung buat impresi, karena earphone seperti ini butuh burn-in untuk bisa dirasakan kualitas maksimalnya. Highly Recommended!

Monday, September 12, 2016

Zenfone 3: Quality Photography for Everyone


Belum lama rasanya kita baru saja dikejutkan oleh Asus dengan dua buah produk andalannya yang pada saat itu merupakan breakthrough untuk price/performance ratio. Yaitu Zenfone 2 dan Zenfone Selfie, yang masing-masih memiliki kelebihan masing2, yaitu processor serta RAM yang lebih powerful pada Zenfone 2 serta kemampuan Fotografi dengan fitur laser pada Zenfone Selfie. Namun kelihatannya Asus belum cukup puas, sehingga melahirkan Zenfone 3 yang merupakan penyempurnaan dari kedua hal di atas pada sebuah produk, lebih powerful dan terutama memiliki fitur photography terbaik di kelasnya!


Mengingat produk pendahulu yang sudah memiliki kualitas photography sangat baik, cukup sulit bagi Asus untuk membuat "lompatan" kualitas dengan range harga yang hampir sama. Namun ternyata produk yang digadang2 sebagai Smartphone "Built for Photography" ini tidak mengecewakan. PixelMaster 3.0 dengan kamera 16MP yang menggunakan sensor terbaru Sony IMX296, dengan six-element lensa Largan yang memiliki aperture besar f/2.0, dan subject tracking TriTech auto-focus untuk berbagai kondisi jarak dan pencahayaan hanya dalam 0.03 detik. Dilengkapi perlindungan lensa dengan sapphire glass yang sangat bening namun tahan terhadap goresan serta kerusakan lainnya. Ditambah lagi penggunaan optic dan electronic image stabilization untuk pengambilan gambar yang bebas blur untuk foto dan video, serta kemampuan pengambilan video dengan resolusi true 4K UHD! Sungguh2 menghasilkan lompatan kualitas dalam setiap pengambilan gambar, baik foto maupun video. Sehingga kini tidak ada lagi alasan untuk kualitas gambar yang buruk dengan menggunakan smartphone yang harganya terjangkau bagi banyak orang.

Berikut adalah beberapa contoh pengambilan gambar pada saat luang di Bali, dalam rangka menghadiri acara Zenvolution yang sekaligus merupakan event launching Zenfone 3 di Indonesia.

















Namun peningkatan kualitas photography dan video tentu saja hanya merupakan salah satu dari sekian banyaknya hal yang bisa dibanggakan pada Zenfone 3. Di antaranya, processor yang lebih powerful dan hemat energy hingga lebih dari 35% dengan menggunakan processor 64-bit, 2.0GHz octa-core Snapdragon 625, 3GB memory serta Adreno 506 desktop-grade graphics membuat multitasking serta gaming menjadi sangat lancar dan bertenaga. Dilengkapi dengan teknologi fast charging, membuat smartphone ini semakin ideal untuk kebutuhan mobile photography. Belum lagi mengingat bodynya yang ramping serta semakin ringan dibanding pendahulunya, sehingga nyaman untuk digunakan pada berbagai situasi fotography serta pengambilan video. Dengan koneksi internet yang sangat stabil dan super cepat, content digital siap diupload untuk ditampilkan pada dunia.


Smartphone dengan penampilan elegan ini terdiri dari beberapa pilihan warna seperti pada gambar di atas. Desain yang cantik dan anggun, membuat siapa saja enggan melepas saat telah menyentuhnya. Hal tersebut dikarenakan penggunaan bahan finish Gorilla Glass 4 pada kedua sisinya, sehingga terasa sejuk dan nyaman saat digenggam, meskipun bagi sebagian user agak terasa licin. Yang jelas secara penampilan, ini adalah salah satu yang terbaik, khususnya dengan didukung corning Gorilla Glass 2.5D untuk tampilan yang lebih eksklusif dengan lengkungan halus pada sisi layar. Semua keindahan estetika tersebut memberikan nuansa fashion serta kebanggaan tersendiri bagi para penggunanya.


Dengan layar Full HD yang jernih dan interface ZenUI 3.0, serta suara yang musikal dilengkapi teknologi finger scan. Lengkap sudah semua yang diimpikan dari sebuah smartphone dengan harga hanya Rp. 4.099.000,- Beragam kelengkapan mulai dari flip case yang berkualitas hingga Zen Power yang merupakan favorite kami, hingga ZenTripod siap untuk memenuhi kebutuhan fotography serta pengambilan video kapan dan dimanapun tanpa mengenal kompromi. Extraordinary Product, Totally recommended!

Berikut video selanjutnya mengenai Art & Science dibalik kecanggihan Zenfone 3:


Link Produk: Zenfone 3

Monday, May 2, 2016

Hewlett-Packard 15-af109ax, Laptop budget 15" terbaik

Buat yang lagi nyari laptop Windows 10 buat kerja/kuliah, basic photoshop dan gaming game terbaru dengan low setting Hewlett-Packard 15-af109ax is the best bang for the buck, cuma 4.999jt tp fitur dan performance mantap buat kelasnya. Apalagi udah termasuk Windows 10 ori.
Layar 15.6" wide screen, enak buat nonton film. Kualitasnya jg lumayan buat harga segitu. RAM udah 4gb, HD 500GB, Procie AMD A8, Graphic AMD Radeon R5 M330 (2 GB DDR3 dedicated), Bentuk stylish dan ringan buat ukurannya, Touchpad jd satu sama body dan enak banget feelnya. Kibornya jg cukup lebar karena wide screen dan enak buat ngetik. Di kantor kita pake sama monitor 27" output HDMInya clear dan crisp banget. Wi-fi connection stabil dan solid, tapi belum AC, maklum laptop budget. Yang unik ni laptop adem banget biar dipake lama buat kerja (bukan gaming), malah cenderung adem kyk ga ada heatnya gitu. Performance jg solid dan snappy, asal jgn lupa matiin "Automatic Maintenance Task" waktu ngetest. Laptop Windows 10 automatis setting begitu soalnya, sampe ada yang ngira laptopnya bermasalah. Setelah puas test, baru nyalahin lagi, setelah 1 - 2 jam selesai maintenancenya. Batere bisa dicabut dan slim bentuknya, kapasitas biasa aja cm 4-cell Li-ion.
Tapi kalo buat DAW atau Ableton masih tetap lebih disarankan pake Intel processor, karena lebih compatible sama kebanyakan plug-in. Tapi kalo buat photoshop, illustrator, premiere basic, AMD cukup ideal. Plus di luar dugaan, kualitas speakernya lumayan jernih buat mid highnya. Harapan g cm layarnya bisa lebih crisp aja hurufnya. Selain itu, no complain at all! Kualitas buildnya juga bagus dan keliatan kyk laptop 7 - 9 jt, ga malu2in buat dibawa presentasi. Menurut g pribadi, secara desain memang termasuk keren dan sedikit cenderung fashionable. Lumayan bangetlah buat harga segitu, dan standard dapet bonus tas HP pula. Highly Recommended!
Spec Lengkap: http://support.hp.com/id-en/document/c04923810#AbT0

Monday, February 1, 2016

ASUS ROG G752 Laptop Gaming Terbaik

Asus mempunyai lini gaming G series yang sudah tidak diragukan lagi kehandalannya. Namun beradaptasi dengan Windows 10, baru saja rilis G752 yang dirancang secara khusus untuk mengoptimalkan operating system tersebut dengan prosesor generasi terbaru Intel Skylake.



Sehingga menghasilkan sebuah produk andalan yang didaulat oleh PC Gamer sebagai Laptop Gaming Terbaik, yang berhasil bersaing dengan sederetan Laptop lain yang juga sangat luar biasa. Namun ada satu hal yang paling menonjol dari laptop keluaran perusahaan yang menggusung motto Zen pada hampir semua produknya, yaitu: "Balance" antara Harga, Performance dan Tampilan.